Alhamdulillah, lucky
for us, the weather is really good today. Hari ini adalah hari yang paling saya tunggu selama di
Belitung. Tak sabar ingin menceburkan diri ke laut, maka selepas subuh, saya
langsung bersiap mengenakan baju renang. Kami sengaja berangkat pagi sekali
agar dapat menikmati indahnya pasir timbul dan berharap agar suasana sekitar
pulau tidak ramai. Jadi, begitu matahari menampakkan sinarnya, saya dan suami
bergegas menuju pantai.
Tujuan kami adalah Pantai Tanjung Kelayang. Dari hotel tempat
kami bermalam, perjalanan dapat ditempuh selama kurang lebih setengah jam
dengan mengendarai sepeda motor. Suasana pagi yang segar, dan cerahnya langit,
membuat kami semakin bersemangat untuk menikmati trip hari ini.
Pantai Tanjung Kelayang adalah salah satu pantai yang sangat
terkenal di Belitung. Dari Pantai Tanjung Kelayang, kita dapat menyebrang ke
beberapa pulau di sekitarnya dengan menggunakan perahu sewaan. Jangan khawatir,
perahu ini dapat kita sewa langsung di lokasi, tanpa perlu membooking
sebelumnya. Waktu itu, sesampainya kami di Tanjung Kelayang, kami ditawari
perahu dengan harga sewa Rp 400.000 dan perlengkapan snorkling termasuk jaket
pelampung ditawari dengan harga Rp 25.000 per orang.
Sebelum island hopping, kami menyempatkan sarapan nasi goreng
dan duduk sambil memandangi lautan. Di hadapan kami, berjejer perahu-perahu
kayu berukuran sedang untuk disewakan. Cuaca cerah. Pengunjungnya baru kami
berdua.
Usai menyantap sarapan, kami ditawari biskuit untuk memberi
makan ikan pada saat snorkling nanti. Selanjutnya, kami menuju perahu dan siap
untuk island hopping.
Tidak ada kata yang terucap saat memandang keindahan laut di
pulau Belitung. Benar-benar indah, subhanallah. Ditemani seorang tour guide,
saya dan suami merasa honeymoon kedua kalinya di atas perahu itu. kami
menikmati lautan yang ombaknya tenang dan bersih terhampar di sekitar kami.
Gugusan pulau-pulau terlihat jelas dari atas perahu. Damai dan tenang.
Di tengah perjalanan menuju Pulau Batu Berlayar, kami
beruntung mendapati pasir timbul. Sangat sangat indah. Kami pun mampir di pasir
timbul. Bermain di atas pasir putih sambil sesekali berlari kecil menyibakkan
air laut yang bening.
Cukup lama berada di atas pasir timbul, selanjutnya kami
berangkat kembali menuju Pulau Batu Berlayar.
Di Pulau Batu Berlayar ini banyak
bebatuan besar yang indah. Di sana, kami menemui bintang laut dengan ukuran
cukup besar. Saya sangat girang karena ini adalah pertama kali saya menyentuh
bintang laut langsung dari habitatnya. Tak sampai di situ, kegirangan saya bertambah
karena suasana saat itu tidak ramai. Belum ada pengunjung lain yang datang, so it’s like private island of ours. Setelah
berfoto, tour guide kami bahkan sengaja menjauhkan perahunya dari pulau, meninggalkan
saya dan suami untuk bisa mendapatkan momen intim berdua di Pulau Batu Berlayar
ini.
Di Pulau Batu Berlayar, saya dan suami sempat sunbathing
dengan pasir putih dan riak air laut yang tenang sebagai alasnya. Nah, jika
teman-teman ke sini, jangan sampai lupa membawa sun block agar kulit kalian
tidak gosong seperti kami saat sunbathing.
Setelah puas dengan Pulau Batu Berlayar, island hopping kami
lanjutkan dengan tujuan ke Pulau Lengkuas. Di Pulau Lengkuas ini, terdapat
mercusuar yang menjulang tinggi. Di pulau ini juga ramai karena selain ada
beberapa pengunjung, juga ada beberapa warung yang berjualan makanan dan
minuman. Saya membeli kelapa muda untuk dinikmati selagi berada di pulau ini.
Harga kelapa disini masih relatif murah, sekitar 20-25 ribu rupiah.
Dari Pulau Lengkuas, selanjutnya kami mencari spot snorkling.
Tidak jauh dari Pulau Lengkuas, terdapat terumbu karang dan ikan-ikan yang
cantik di bawah lautan. Cukup bagus untuk snorkling di sini. Sayangnya, ombak
kala itu cukup kuat sehingga agak menyulitkan kami ketika snorkling.
Waktu terasa cepat berlalu saat snorkling. Kami berhenti
karena suami sudah kelelahan. Bagaimana tidak, satu jam kami snorkling di sini.
Sudah beberapa kali suami bahkan menelan air laut. Puas rasanya. Setelah lelah
dan puas snorkling, kami pun meminta perahu dijalankan kembali menuju pantai.
Saat itu sudah pukul 11 siang lebih, cuaca semakin terik dan
badan sudah lelah. Akhirnya, saya dan suami memutuskan untuk menyudahi island
hopping hari itu. Memang sayang karena perahu disewa hingga sore, tetapi
mengingat hari ini kami akan kembali ke Jakarta dengan penerbangan sore, maka
kami putuskan kembali saja ke Hotel siang itu untuk mengambil barang yang sudah
kami packing dan titipkan di receptionist.
Kembali menuju Tanjung Pandan, kami menyempatkan diri untuk
makan siang di Tanjung Pandan. Saya dan suami mengelilingi Tanjung Pandan demi
mencari kepiting isi yang terkenal itu. Sayangnya, kami hanya mendapati satu
warung kepiting isi yang buka, itu pun tidak bisa dimakan di tempat, hanya untuk
dibawa pulang. Akhirnya kami urung memilih kepiting isi, dan mencari tempat
makan lain untuk makan siang. Nasi Tim Ayam khas Belitung, menjadi pilihan kuliner
siang kami pada hari terakhir di Belitung.
Puas menikmati santap siang, kami kembali ke Hotel untuk
mengambil barang sekaligus menunggu mobil yang akan mengantar kami ke Bandara.
Mobil yang kami sewa ini merupakan mobil yang sama saat menjemput dari Bandara,
dengan jasa Belitung Travel dan harga sewa Rp 100.000.
Liburan kami di Belitung selama 3 hari 2 malam berjalan
lancar dan menyenangkan. Banyak tempat di Belitung yang belum sempat kami
kunjungi, sehingga lain waktu mungkin kami akan kembali berlibur ke sini.
Terima kasih Belitung sudah memberi banyak kenangan indah buat kami.
Comments
Post a Comment