Skip to main content

Berlibur ke Belitung (Hari Ketiga)



Alhamdulillah, lucky for us, the weather is really good today. Hari ini adalah hari yang paling saya tunggu selama di Belitung. Tak sabar ingin menceburkan diri ke laut, maka selepas subuh, saya langsung bersiap mengenakan baju renang. Kami sengaja berangkat pagi sekali agar dapat menikmati indahnya pasir timbul dan berharap agar suasana sekitar pulau tidak ramai. Jadi, begitu matahari menampakkan sinarnya, saya dan suami bergegas menuju pantai. 

Tujuan kami adalah Pantai Tanjung Kelayang. Dari hotel tempat kami bermalam, perjalanan dapat ditempuh selama kurang lebih setengah jam dengan mengendarai sepeda motor. Suasana pagi yang segar, dan cerahnya langit, membuat kami semakin bersemangat untuk menikmati trip hari ini.

Pantai Tanjung Kelayang adalah salah satu pantai yang sangat terkenal di Belitung. Dari Pantai Tanjung Kelayang, kita dapat menyebrang ke beberapa pulau di sekitarnya dengan menggunakan perahu sewaan. Jangan khawatir, perahu ini dapat kita sewa langsung di lokasi, tanpa perlu membooking sebelumnya. Waktu itu, sesampainya kami di Tanjung Kelayang, kami ditawari perahu dengan harga sewa Rp 400.000 dan perlengkapan snorkling termasuk jaket pelampung ditawari dengan harga Rp 25.000 per orang. 
Sebelum island hopping, kami menyempatkan sarapan nasi goreng dan duduk sambil memandangi lautan. Di hadapan kami, berjejer perahu-perahu kayu berukuran sedang untuk disewakan. Cuaca cerah. Pengunjungnya baru kami berdua. 






Usai menyantap sarapan, kami ditawari biskuit untuk memberi makan ikan pada saat snorkling nanti. Selanjutnya, kami menuju perahu dan siap untuk island hopping.

Tidak ada kata yang terucap saat memandang keindahan laut di pulau Belitung. Benar-benar indah, subhanallah. Ditemani seorang tour guide, saya dan suami merasa honeymoon kedua kalinya di atas perahu itu. kami menikmati lautan yang ombaknya tenang dan bersih terhampar di sekitar kami. Gugusan pulau-pulau terlihat jelas dari atas perahu. Damai dan tenang.




Di tengah perjalanan menuju Pulau Batu Berlayar, kami beruntung mendapati pasir timbul. Sangat sangat indah. Kami pun mampir di pasir timbul. Bermain di atas pasir putih sambil sesekali berlari kecil menyibakkan air laut yang bening.











Cukup lama berada di atas pasir timbul, selanjutnya kami berangkat kembali menuju Pulau Batu Berlayar. 

Di Pulau Batu Berlayar ini banyak bebatuan besar yang indah. Di sana, kami menemui bintang laut dengan ukuran cukup besar. Saya sangat girang karena ini adalah pertama kali saya menyentuh bintang laut langsung dari habitatnya. Tak sampai di situ, kegirangan saya bertambah karena suasana saat itu tidak ramai. Belum ada pengunjung lain yang datang, so it’s like private island of ours. Setelah berfoto, tour guide kami bahkan sengaja menjauhkan perahunya dari pulau, meninggalkan saya dan suami untuk bisa mendapatkan momen intim berdua di Pulau Batu Berlayar ini. 













Di Pulau Batu Berlayar, saya dan suami sempat sunbathing dengan pasir putih dan riak air laut yang tenang sebagai alasnya. Nah, jika teman-teman ke sini, jangan sampai lupa membawa sun block agar kulit kalian tidak gosong seperti kami saat sunbathing.

Setelah puas dengan Pulau Batu Berlayar, island hopping kami lanjutkan dengan tujuan ke Pulau Lengkuas. Di Pulau Lengkuas ini, terdapat mercusuar yang menjulang tinggi. Di pulau ini juga ramai karena selain ada beberapa pengunjung, juga ada beberapa warung yang berjualan makanan dan minuman. Saya membeli kelapa muda untuk dinikmati selagi berada di pulau ini. Harga kelapa disini masih relatif murah, sekitar 20-25 ribu rupiah.








Dari Pulau Lengkuas, selanjutnya kami mencari spot snorkling. Tidak jauh dari Pulau Lengkuas, terdapat terumbu karang dan ikan-ikan yang cantik di bawah lautan. Cukup bagus untuk snorkling di sini. Sayangnya, ombak kala itu cukup kuat sehingga agak menyulitkan kami ketika snorkling.







Waktu terasa cepat berlalu saat snorkling. Kami berhenti karena suami sudah kelelahan. Bagaimana tidak, satu jam kami snorkling di sini. Sudah beberapa kali suami bahkan menelan air laut. Puas rasanya. Setelah lelah dan puas snorkling, kami pun meminta perahu dijalankan kembali menuju pantai.

Saat itu sudah pukul 11 siang lebih, cuaca semakin terik dan badan sudah lelah. Akhirnya, saya dan suami memutuskan untuk menyudahi island hopping hari itu. Memang sayang karena perahu disewa hingga sore, tetapi mengingat hari ini kami akan kembali ke Jakarta dengan penerbangan sore, maka kami putuskan kembali saja ke Hotel siang itu untuk mengambil barang yang sudah kami packing dan titipkan di receptionist.

Kembali menuju Tanjung Pandan, kami menyempatkan diri untuk makan siang di Tanjung Pandan. Saya dan suami mengelilingi Tanjung Pandan demi mencari kepiting isi yang terkenal itu. Sayangnya, kami hanya mendapati satu warung kepiting isi yang buka, itu pun tidak bisa dimakan di tempat, hanya untuk dibawa pulang. Akhirnya kami urung memilih kepiting isi, dan mencari tempat makan lain untuk makan siang. Nasi Tim Ayam khas Belitung, menjadi pilihan kuliner siang kami pada hari terakhir di Belitung.






Puas menikmati santap siang, kami kembali ke Hotel untuk mengambil barang sekaligus menunggu mobil yang akan mengantar kami ke Bandara. Mobil yang kami sewa ini merupakan mobil yang sama saat menjemput dari Bandara, dengan jasa Belitung Travel dan harga sewa Rp 100.000.

Liburan kami di Belitung selama 3 hari 2 malam berjalan lancar dan menyenangkan. Banyak tempat di Belitung yang belum sempat kami kunjungi, sehingga lain waktu mungkin kami akan kembali berlibur ke sini. Terima kasih Belitung sudah memberi banyak kenangan indah buat kami.

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Mengikuti Tes Calon Guru di Nurul Fikri

Ingin memanfaatkan ijazah S1 untuk menghasilkan uang dan memanfaatkan waktu luang di sela kesibukan kuliah S2, itulah motivasi saya melamar pekerjaan pada 2015 lalu. Kebetulan, jadwal kuliah S2 tidak sepadat kuliah S1, dalam seminggu saya hanya butuh 4-5 hari pergi ke kampus yang kelasnya kebanyakan berlangsung dari pagi hingga siang hari, atau dari siang hingga sore hari saja. Jadi, masih memungkinkan untuk bekerja. Tentu saja, saya harus memilih pekerjaan yang waktunya fleksibel. Saat itu, yang terpikir adalah melamar menjadi guru di Bimbingan Belajar (Bimbel). Nah, Nurul Fikri (NF) ini adalah salah satu lembaga Bimbel yang cukup besar dan terkenal di Indonesia. Karena merupakan lembaga Bimbel yang islami, maka salah satu syarat untuk menjadi pengajar di sini adalah beragama islam dan berpakaian sopan, seperti wajib berjilbab bagi pengajar muslimah. Syarat lainnya adalah mahasiswa S1 semester akhir dari PTN atau lulusan S1 dari PTN. Sebetulnya sih tidak ada alasan khusus menga...

Rekomendasi Dokter Kandungan di RS Permata Depok (dr. Nurhasanah Puji Lestari, Sp. OG)

Memilih dr. Kandungan itu memang jodoh-jodohan. Sebelum ke RS Permata Depok, saya sempat beberapa kali ke RS lain dan berkonsultasi dengan dr. Kandungan yang berbeda, sebelum akhirnya ketemu jodoh saya di RS Permata Depok. Yup, alhamdulillah saya berjodoh dengan dr. Nurhasanah Puji Lestari, Sp.OG a.k.a. dr. Puji ini. Awalnya, saya tidak ada rencana untuk janjian konsultasi dengan dr. Puji. Kebetulan, beliau praktek pada Sabtu sore dan pas suami bisa nemani ke RS di waktu tersebut. Konsultasi pertama saya dengan dr. Puji bukan soal kehamilan, karena saya belum hamil saat itu. Tapi saya berkonsultasi mengenai rencana pap smear , sekalian sedikit tanya juga sih, kira-kira kenapa ya saat itu saya belum hamil padahal sudah setahun lebih menikah.. Kesan pertama dengan dr. Puji, menurut saya, beliau cukup ramah dan komunikatif. Waktu itu, setelah USG TransVaginal, saya diberikan penjelasan mengenai dugaan terkait kondisi saya yang belum hamil. Dr. Puji memberi gambaran mengenai kondi...

Berlibur ke Belitung (Hari Kedua)

Liburan hari kedua di Belitung tidak berjalan sesuai rencana awal. Semula, kami merencanakan untuk mengeksplor pantai, tetapi hujan deras sejak pagi membuat kami terpaksa mengubah rencana perjalanan. Hujan waktu itu sangat deras, padahal saya sudah bersiap sejak subuh saking semangatnya mau berenang di laut. Eng ing eng... begitu membuka jendela, ternyata di luar hujan sangat deras! Kami tunggu hingga jam 7... jam 8... hujan masih deras. Akhirnya kami pun memutuskan untuk leyeh-leyeh saja di hotel. Seusai sarapan di hotel, kami bersantai hingga tertidur.  Sekitar pukul 11 siang, hujan mulai reda. Tinggal rintik-rintik saja. Tapi kami pikir tidak baik jika tetap memaksakan diri untuk ke pantai hari ini. Apalagi rencana kami di pantai termasuk island hopping dan snorkling, sepertinya kurang aman jika dipaksakan tetap hari ini karena bisa saja hujan kembali deras. Akhirnya, itinerary hari kedua pun diubah menjadi seperti ini : ·       Mengunjungi SD Laska...