Skip to main content

Berlibur ke Belitung (Hari Pertama)



September tahun ini, saya dan suami pergi berlibur ke Belitung. Ceritanya sih mau honeymoon yang kedua kalinya. Suami kan lagi sibuk banget dengan kerjaannya, tanggal di kalendernya seperti hitam semua. Jenuh dengan aktivitas kerja, maka kami memutuskan untuk berlibur. Selain untuk refreshing, tujuannya juga untuk mempererat hubungan kami, dan katanya, buat menyenangkan istri.

Awalnya, saya merekomendasikan untuk berlibur ke kota terdekat saja, ke Bandung, misalnya. Tetapi, Mas suami punya keinginan lain. Holiday means going to the beach, begitu versi dia. Jadilah saya menurut, sekaligus senang karena memang saya juga suka plesiran ke pantai. Kangen main air. Akhirnya, Belitung pun menjadi pilihan destinasi kami. Kota Laskar Pelangi ini jaraknya cukup dekat dari Jakarta, dan menawarkan keindahan alam yang luar biasa.

Supaya lebih menghemat biaya, kami memilih untuk merencanakan sendiri perjalanan kami. Waktu liburan adalah 3 hari 2 malam dengan itinerary hari pertama sebagai berikut : 

  • Kuliner Mie Belitung Atep
  • Ke Danau Kaolin
  • Jalan-jalan sore di Pantai Tanjung Pendam
  • Jalan-jalan malam di sekitar kota Tanjung Pandan

Itinerary hari pertama ini memang sengaja tidak dibuat padat, karena pilihan penerbangan kami dari Jakarta ke Belitung sudah cukup siang. Kami tiba di bandara H.A.S. Hanandjoeddin Belitung pada 10.25.

tiba di Bandara H.A.S. Hananjoeddin

Beberapa hal yang telah kami persiapkan dari jauh hari sebelumnya selain tiket pesawat, adalah penginapan dan transportasi selama di Belitung. 

Soal transportasi selama di Belitung, kami menyewa sepeda motor melalui jasa Belitung Travel. Sepeda motor ini hanya bisa diantar ke hotel di Tanjung Pandan dan tidak bisa diantar langsung ke Bandara karena jarak dari Bandara ke Tanjung Pandan cukup jauh, yaitu 16-18 km. Sehingga untuk penjemputan dari Bandara menuju hotel, kami mereservasi mobil melalui jasa agen yang sama, yaitu Belitung Travel. Kami puas dengan jasa transportasi dari Belitung Travel. Selain driver yang ramah, pelayanannya juga on time. Sebagai informasi, harga sewa motornya Rp 70.000 per hari, dan untuk penjemputan dari Bandara ke Tj Pandan Rp 100.000 per mobil.

Setibanya di Hotel, kami cukup terkejut. Pasalnya, Meigah Hotel yang kami reservasi melalui Traveloka ini, harganya relatif murah namun pelayanannya sangat memuaskan. Dengan harga sekitar Rp 210.000 per malam, kami sudah dapat menikmati sensasi menginap di Deluxe room lengkap dengan segala fasilitasnya. Dan yang menguntungkan adalah, terdapat fasilitas ATM BNI persis di depan Hotel, sehingga memudahkan kami untuk menarik uang sewaktu-waktu selama di Belitung.

Sejenak beristirahat di Hotel, lalu kami memulai perjalanan dengan mencari makan siang. Targetnya adalah mie Belitung yang merupakan kuliner khas Belitung. Berbekal google map, kami menyambangi warung Mie Belitung Atep yang tersohor itu. Ternyata, warung Mie Belitung Atep ini merupakan tempat makan yang sederhana. Akan tetapi, di dalamnya banyak dipajang foto penjual dengan pengunjung-pengunjung penting seperti artis hingga pejabat pemerintah. Penjualnya juga sudah tua, sehingga mungkin warung makan inilah yang paling legendaris di sini.

mie Belitung dan es jeruk kunci

Mie Belitung ini rasanya sangat enak, kuahnya kaldunya kental dan terasa kuat. Sangat cocok dinikmati bersama es jeruk kunci yang juga merupakan minuman khas daerah Belitung. Harga mie Belitung Rp 15.000 per porsi, dengan es jeruk kunci Rp 5.000 per gelas.

Puas menyantap hidangan makan siang, kami melanjutkan perjalanan menuju Danau Kaolin. Lagi-lagi, berbekal google map, kami menyusuri jalan-jalan di Belitung. Sepanjang perjalanan menuju Danau Kaolin, tidak hentinya suami saya memuji ketenangan di kota ini. Jalanannya mulus beraspal. Rumah penduduk di sepanjang pinggir jalan terletak dalam posisi cukup berjauhan satu sama lain. Masih banyak terdapat rawa. Dan, datarannya merupakan tanah yang berpasir. Sangat menyenangkan menikmati pemandangan dan suasana selama di perjalanan ini. Dengan waktu kurang dari 1 jam, kami pun  tiba di Danau Kaolin. 

berfoto dengan latar belakang Danau Kaolin

 
berfoto dengan latar belakang Danau Kaolin

Dari Danau Kaolin, perjalanan kami lanjutkan kembali menuju Tanjung Pandan,  kemudian ke Tanjung Pendam dan berkeliling di sekitar Tanjung Pendam. Suasana sore di sekitar Tanjung Pendam cukup ramai oleh penduduk, kami bahkan sempat berbaur bersama masyarakat sekitar dengan ikut menyaksikan pertandingan baseball yang dimainkan oleh para Ibu di lapangan. Tidak jauh dari lapangan, ada pantai Tanjung Pendam yang air lautnya bersih. Saya dan suami juga menikmati sore dengan memandang lautan dari tepi pantai. Beruntungnya kami karena suasana di Pantai Tanjung Pendam saat itu tidak ramai. Sehingga saya dan suami bisa menciptakan momen romantis dan penuh kehangatan.
 
menikmati sore di Pantai Tanjung Pendam

menikmati sore di Pantai Tanjung Pendam

Setelah puas di Pantai, selanjutnya kami kembali ke Hotel untuk bebenah diri. Selepas isya, barulah perjalanan kami lanjutkan kembali untuk mencari makan malam dan menyusuri jalan demi jalan di kota Tanjung Pandan.

Suasana kota di Tanjung Pandan pada malam itu jauh berbeda dengan siang harinya. Pada malam hari, tempat-tempat makan lebih ramai oleh pengunjung. Terutama, kafe-kafe dengan nuansa hits dan kekinian, penuh oleh remaja. Alunan musik terdengar dari hampir seluruh kafe. Benar-benar menyengarkan. Ditambah lagi, meskipun ramai, kota ini sama sekali terbebas dari kemacetan, sehingga saya dan suami semakin menikmati suasana malam di kota Tanjung Pandan ini. Momen yang sangat berkesan bagi kami.

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Mengikuti Tes Calon Guru di Nurul Fikri

Ingin memanfaatkan ijazah S1 untuk menghasilkan uang dan memanfaatkan waktu luang di sela kesibukan kuliah S2, itulah motivasi saya melamar pekerjaan pada 2015 lalu. Kebetulan, jadwal kuliah S2 tidak sepadat kuliah S1, dalam seminggu saya hanya butuh 4-5 hari pergi ke kampus yang kelasnya kebanyakan berlangsung dari pagi hingga siang hari, atau dari siang hingga sore hari saja. Jadi, masih memungkinkan untuk bekerja. Tentu saja, saya harus memilih pekerjaan yang waktunya fleksibel. Saat itu, yang terpikir adalah melamar menjadi guru di Bimbingan Belajar (Bimbel). Nah, Nurul Fikri (NF) ini adalah salah satu lembaga Bimbel yang cukup besar dan terkenal di Indonesia. Karena merupakan lembaga Bimbel yang islami, maka salah satu syarat untuk menjadi pengajar di sini adalah beragama islam dan berpakaian sopan, seperti wajib berjilbab bagi pengajar muslimah. Syarat lainnya adalah mahasiswa S1 semester akhir dari PTN atau lulusan S1 dari PTN. Sebetulnya sih tidak ada alasan khusus menga...

Rekomendasi Dokter Kandungan di RS Permata Depok (dr. Nurhasanah Puji Lestari, Sp. OG)

Memilih dr. Kandungan itu memang jodoh-jodohan. Sebelum ke RS Permata Depok, saya sempat beberapa kali ke RS lain dan berkonsultasi dengan dr. Kandungan yang berbeda, sebelum akhirnya ketemu jodoh saya di RS Permata Depok. Yup, alhamdulillah saya berjodoh dengan dr. Nurhasanah Puji Lestari, Sp.OG a.k.a. dr. Puji ini. Awalnya, saya tidak ada rencana untuk janjian konsultasi dengan dr. Puji. Kebetulan, beliau praktek pada Sabtu sore dan pas suami bisa nemani ke RS di waktu tersebut. Konsultasi pertama saya dengan dr. Puji bukan soal kehamilan, karena saya belum hamil saat itu. Tapi saya berkonsultasi mengenai rencana pap smear , sekalian sedikit tanya juga sih, kira-kira kenapa ya saat itu saya belum hamil padahal sudah setahun lebih menikah.. Kesan pertama dengan dr. Puji, menurut saya, beliau cukup ramah dan komunikatif. Waktu itu, setelah USG TransVaginal, saya diberikan penjelasan mengenai dugaan terkait kondisi saya yang belum hamil. Dr. Puji memberi gambaran mengenai kondi...

Berlibur ke Belitung (Hari Kedua)

Liburan hari kedua di Belitung tidak berjalan sesuai rencana awal. Semula, kami merencanakan untuk mengeksplor pantai, tetapi hujan deras sejak pagi membuat kami terpaksa mengubah rencana perjalanan. Hujan waktu itu sangat deras, padahal saya sudah bersiap sejak subuh saking semangatnya mau berenang di laut. Eng ing eng... begitu membuka jendela, ternyata di luar hujan sangat deras! Kami tunggu hingga jam 7... jam 8... hujan masih deras. Akhirnya kami pun memutuskan untuk leyeh-leyeh saja di hotel. Seusai sarapan di hotel, kami bersantai hingga tertidur.  Sekitar pukul 11 siang, hujan mulai reda. Tinggal rintik-rintik saja. Tapi kami pikir tidak baik jika tetap memaksakan diri untuk ke pantai hari ini. Apalagi rencana kami di pantai termasuk island hopping dan snorkling, sepertinya kurang aman jika dipaksakan tetap hari ini karena bisa saja hujan kembali deras. Akhirnya, itinerary hari kedua pun diubah menjadi seperti ini : ·       Mengunjungi SD Laska...